Selamat Datang..

Jumat, 14 Januari 2011

Mimpiku

Hidup ini begitu keras, terlebih bagi orang yang memiliki kecenderungan ideologi sepertiku.Ya, I'm just try to think the opposite. Selama ini aku pikir, mendapatkan nilai yang besar di setiap pelajaran itu tidak penting, yang terpenting adalah bagaimana aku bersikap jujur dalam proses pembelajaran dan unggul dalam mata pelajaran yang aku sukai&menunjang cita citaku. Sangat dangkal setelah dipikir pikir, apa salahnya berusaha di semua mata pelajaran?

Belakangan hari ini tidur pun tak nyenyak, sungguh aku risau dengan masa depanku. Aku terus saja memikirkan berbagai kemungkinan, "Ya Allah, bagaimana kalau aku tidak lulus tahun ini? bagaimana kalau aku tidak dapat melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi (baca: kuliah)" kepalaku seperti ditusuk tusuk beratus pertanyaan. Aku takut menghadapi masa depan.


Tak ada gunanya menyesali sekarang, masih ada 4 bulan lagi untuk memperbaiki semuanya. Hanya bisa berusaha lebih keras dan berdoa. Sekiranya Allah tak mengabulkan doaku, aku harus siap, Dia yang lebih tahu apa yang terbaik untukku.


Aku punya mimpi, semoga saja tak berakhir hanya sebagai mimpi belaka. Jika aku lulus nanti (amin..) aku ingin melanjutkan pendidikan dan mengambil jurusan ilmu pemerintahan. Sulit memang jika mengingat biaya kuliahnya yang tinggi, tapi aku sangat ingin.


Entah mengapa seperti ada sesuatu yang memotivasiku ketika aku menonton tayangan berita. Hati kecilku selalu bilang "aku harus perbaiki ini semua". Aku ingin berbagi kedamaian, walaupun aku tak bisa mengubah status sosial mereka, setidaknya tak boleh ada lagi yang sulit mencari makan, tidak boleh ada lagi yang mengobok obok hukum, tidak boleh ada lagi orang miskin yang diharamkan mendapat pelayanan terbaik di rumah sakit dan yang terakhir aku harus katakan pada semua wakil rakyat: "Mereka boleh saja miskin harta, tapi tidak miskin ilmu dan moral". Ada banyak hal yang harus dibenahi dari sistem pendidikan di Indonesia. Bagaimana mungkin kecerdasan IQ lebih mereka utamakan dibanding pembelajaran agama, moral dan penularan nasionalisme? Ucapanku mungkin sama sekali tidak akan mereka dengarkan jika posisiku cuma sebagai rakyat biasa, aku harus tampil didepan mereka, sebagai Santi Sakinah.


Sepertinya baru sejauh itu tolak pikirku, aku tahu menjadi seorang wakil rakyat itu berat, saaangat berat. Karena harus menganggung amanah berjuta juta rakyat. Terlebih semuanya harus aku pertanggung jawabkan didepan Allah kelak. Bahkan salah seorang sahabat nabi pun pernah menangis tersedu ketika ia ditunjuk sebagai pemimpin oleh rakyatnya, ia takut menanggung amanah yang begitu besar, ia takut kalau suatu saat nanti ia lalai. Tapi satu kali lagi harus aku katakan, aku hanya ingin berbagi kedamaian dan aku hanya ingin menjadi manusia bermanfaat bagi orang orang di sekelilingku.

Tidak ada komentar:

The Automated Icon
:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))
Grab this Emoticon from Vektanova.com

Posting Komentar